wanmedia.co.id, TANGERANG – Bagi anggota Dewan perwakilan rakyat reses adalah momen yang berharga untuk bertemu konstituen, sebuah waktu khusus untuk memberikan perhatian dan kepedulian secara langsung kepada konstituen. Jika di hari- hari biasa, anggota dewan sulit ditemui karena padatnya jadwal rapat dalam kantor, maka selama masa reses, alasan itu tak bisa lagi diterima karena masa itu adalah hak konstituen.
Ya, sama halnya yang dilakukan H. Rano Karno Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) komisi X ini saat melakukan reses di Desa Rancalabuh Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang Jumat (03/01).
Ada hal menarik dari kedatangan anggota dewan ini, ada sebagian warga yang merasa kaget dan terasa aneh oleh kehadiran sosok yang di idolakan sebagian kaum hawa ini.
Kegitan reses H.Rano Karno kali ini, menjumpai dan berdiskusi dengan warga masyarakat daerah pemilihnnya guna menyerap aspirasi dan hasil pertemuannya dengan konstituen dilaporkan secara tertulis kepada partai politik melalui fraksinya.
“Kedatangan saya kali ini dalam rangka kunjungan kerja sekaligus menyerap aspirasi warga desa ini yang akan saya laporkan nanti di parlemen,”Kata H Rano yang kerap di sapa bang Doel.
Lebih jauh si Doel menjelaskan posisinya yang berada di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, kepemudaan dan kesejahtaran masyarakat ini, ingin mendengar dan melihat secara langsung apa yang di inginkan dan dibutuhkan warga desa Rancalabuh.
“Saya sekarang berada di Komisi X DPR-RI, yang Tupoksinya memang menangani soal pendidikan, kepemudaan, kebudayaan dan Kesra,” tegas si Doel.
selain berdialog dengan warga ia juga berkesempatan berdiskusi dengan beberapa penggiat pendidikan wilayah itu diantaranya pengurus Forum Taman Bacaan Masyrakat (FTBM) tingkat provinsi hingga kecamatan.
“Dulu waktu saya jadi gubernur, memang masih ada juga warga yang belum bisa baca tulis dan buta huruf,” katanya.
Oleh karena itu, sambungnya lagi, bahwa keberadaan kelompok masyarakat penggerak kegiatan berliterasi atau para pengurus TBM, baik di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten dan Kecamatan Sangat dibutuhkan, demi berlangsungnya proses edukasi dan literasi di tengah-tengah masyarakat.
“Saya berharap agar teman-teman para pengurus FTBM terus eksis dan terus pula untuk menginisiasi serta berinovasi agar masyarakati terus gemar membaca dan memangkas angka buta hurup masyarakat Banten,” pungkasnya. (dusman)