Apartemen Jadi Sarana Bisnis Prostitusi, Marak Di Kota Akhlakul Karimah

banner 468x60

Wanmedia.co.id, Kota Tangerang-Ditengah wabah pandemi virus corona, bisnis prostitusi online dengan memanfaatkan Internet semakin menjamur di Kota Akhlakul Karimah, yang sangat melekat untuk sebutan Kota Tangerang. Aplikasi Mi Chat menjadi wahana yang banyak digunakan untuk bertransaksi seks melalui internet. Tarifnya berkisar Rp. 400 ribu hingga Rp. 1 juta. Ironisnya, hingga kini belum tersentuh hukum.

Saat ini, aplikasi Mi Chat menjadi salah satu media sosial yang banyak dipakai untuk prostitusi online. Ketika seseorang sudah men-download aplikasi Mi Chat, pengguna bisa langsung mendaftarkan akun-nya untuk bisa berkomunikasi melalui aplikasi tersebut.

Melalui aplikasi Mi Chat inilah, pengguna bisa mengakses nama-nama cewek yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK). Ini bisa diketahui dengan menuliskan status Booking Order (BO), Cash dan lain-lain yang berada di beranda Mi Chat, yang menjurus kepada transaksi seks.

Seorang pengguna Mi Chat perempuan yang dihubungi sebut saja Fitri (red-nama samaran) saat di-chatting (kirim pesan) oleh wanmedia.co.id tak sampai 3 menit sudah langsung merespon. Dari profil Fitri bisa dilihat beberapa tampilan foto seksinya, yang meyakinkan kalau pemilik akun tidak bohong.

Saat mengirim pesan singkat berbentuk pertanyaan (Booking order), Fitri pun langsung menyebut jumlah bayaran sesuai durasi untuk menikmati kemolekan tubuhnya, berkisar 400 ribu-500 ribu, sekali bersetubuh dan 800 ribu-1 juta, dua kali bersetubuh.

Namun untuk memastikan Fitri adalah pemilik akun yang asli, wanmedia.co.id juga meminta Fitri mengirim foto asli dan posisinya pun tidak jauh dari apartement. Fitri pun mengirim foto fullbody lengkap dengan apartement tempatnya menunggu orderan yang berada di kawasan Cikokol, Kota Tangerang.

Meskipun geliat bisnis prostitusi online marak di Kota Tangerang, hingga kini praktek prostitusi online belum pernah tersentuh secara hukum oleh pihak kepolisian maupun pemerintah Kota Tangerang yang terkesan pembiaran.

Sementara pengamat Pekerja Seks Komersial (PSK), Ronald T, S.Kom mengatakan maraknya bisnis prostitusi online di Kota Tangerang, akibat perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi membuat manusia dapat mengakses sesuatu secara mudah termasuk prostitusi online yang dapat dicari melalui media sosial, kata Ronald, kepada wanmedia.co.id, saat dihubungi via telpon selulernya, Jumat (5/6/2020).

“Prostitusi mengalami revolusi. Adanya online membuat pelaku bisa siapa saja. Tidak lagi orang-orang yang bekerja secara full time, tetapi bisa anak, ibu atau siapa saja,” ujar Ronald.

Masih menurut Ronald, ia menilai praktek prostitusi online hanya merupakan bagian kecil dari gaya hidup bebas yang terjadi di zaman sekarang. Gaya hidup ini membuat manusia mengikuti kehendak hati tanpa terikat aturan. Praktek prostitusi online itu bisa ditekan jumlahnya.

Salah satu caranya, penegak hukum tidak hanya menjerat mucikari tapi juga memberikan hukuman terhadap pengguna jasa pekerja seks komersial (PSK).

“Pemerintah harus komitmen untuk menekan angka prostitusi online dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini,” pungkasnya. (yanto)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *