WANMEDIA.CO.ID, TANGERANG – Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid membuka kegiatan Program Sekolah Keanekaragaman Hayati (SEHATI) Berbagi dengan tema Desiminasi Ecoenzim Dan Inovasi Pangan Tahun 2022.
Pada acara tersebut Sekda mengungkapkan Program SEHATI Berbagi tersebut diikuti sekitar 63 sekolah dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tangerang.
“Saat ini ada sebanyak 63 sekolah di Kabupaten Tangerang yang menjadi pilot project program Sehati. Dalam rogram ini, kami meminta pihak sekolah untuk dapat memanfaatkan pekarangan agar dapat ditanami tanaman yang memiliki nilai gizi tinggi, sehingga nantinya tanaman yang memiliki nilai gizi yang tinggi tersebut dapat dikonsumsi oleh para siswa,” ungkap Sekda setelah meninjau hasil olahan pangan yang ditampilkan di SMPN 3 Tigaraksa. Senin, (3/10/2022).
Sekda pun menjelaskan, melalui program SEHATI diharapkan para peserta didik secara tidak langsung diajak untuk terus melakukan pelestarian lingkungan hidup, yakni dengan cara menanam tanaman di lingkungan sekolah, baik itu tanaman buah, tanaman obat hingga membuat Ecoenzim yang nantinya dapat diolah menjadi sabun, pupuk dan handsanitizer. Menurut Sekda, selain kebersihan sekolah, program SEHATI tersebut juga merupakan salah upaya untuk menurunkan angka kasus stunting di Kabupaten Tangerang
“Semoga dengan program SEHATI ini dapat bermanfaat untuk kepentingan kesehatan dan juga dapat meningkatkan gizi para peserta didik. Dan diharapkan angka kasus stunting di Kabupaten Tangerang dapat menurun,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Tangerang Ujang Sudiartono mengatakan program SEHATI merupakan suatu inovasi yang sudah diimplementasikan sejak tahun 2020.
Dia melanjutkan mekanisme pelaksanaan program tersebut dilaksanakan dengan cara berdampingan antara pihak sekolah dan dibantu oleh fasilitator serta mentor yang direkrut khusus untuk mengimplementasikan program SEHATI.
“Sejak tahun 2020, Program SEHATI mulai diujicoba pada 13 sekolah percontohan. Pada tahun 2022 diterapkan kepada kurang lebih 63 sekolah. Dalam pelaksanaannya, program SEHATI ini dilakukan dengan pengelompokan, mulai dari sektor pangan, sayur-mayur dan buah-buahan, serta tanaman obat atau herbal,” jelas Ujang Sudiartono. (Saripudin)