wanmedia.co.id, KOTA TANGERANG-Dinas lingkungan hidup Kota Tangerang lakukan tes urine bagi seluruh pegawainya untuk mencegah dan mendeteksi dini penyalahgunaan obat obatan terlarang Selasa (19/11) kemarin.
H. Maryono Hasan Sekretaris dinas lingkungan hidup kota tangerang mengaku pihaknya tidak akan segan segan menerapkan sanksi tegas bagi setiap pegawai dinas lingkungan hidup yang terindikasi menggunakan obat obat terlarang.
“Hari ini belum keluar hasilnya, namun jika nanti ditemukan ada yang terindikasi menggunakan obat terlarang kita akan tindak lanjut melalui pimpinan untuk selanjutnya diserahkan sepenuhnya ke BKPSDM,”kata Maryono usai mengikuti test urine tersebut.
Menurut dia, test urine yang digelar saat itu diharapkan dapat menjadikan seluruh pegawai dinas lingkungan hidup kota Tangerang dapat lebih mewaspadai peredaran obat obat terlarang yang mulai menjadi ancaman bagi masyarakat.
“Kita berharap dapat benar benar bersih dari narkotika, untuk itu kami rencananya akan melakukan kegiatan ini secara rutin dan mendadak,”tuturnya.
Selain di test urine, ratusan pegawai dinas lingkungan hidup kota Tangerang juga sebelumnya diberikan pemahaman, pengetahuan dan upaya upaya pencegahan peredaran obat obatan terlarang tersebut.
“Kita ingin memastikan dan terus memastikan setiap pegawai dinas lingkungan hidup bebas dari jerat narkotika,”tukas mantan camat pinang tersebut.
Sementara itu Kepala Kantor Kesbangpol Kota Tangerang Deni Koswara menegaskan pelaksanaan test urine tidak dapat seluruhnya dijadikan alat pembuktian lantaran masih terdapat proses proses pendalaman yang lebih intensif.
“Karna kita masih menghitung kemungkinan yang terindikasi bisa saja sebelumnya mengkonsumsi obat batuk dan obat obatan penyakit lainnya,”tuturnya.
Masih menurut Deni, Jika tahapan pendalaman telah dilakukan dan memang ditemukan indikasi yang kuat yang bersangkutan menggunakan obat obatan terlarang, pihaknya akan melaporkan kepada instansi tempatnya bertugas.
“Memang pernah ada diketemukan tapi diluar PNS yang waktu itu kita lakukan disekolah dan ditindaklanjuti oleh BNN untuk dilakukan pembinaan dan rehabilitasi karna kita juga tidak mau anak anak itu rusak masa depannya,”jelasnya.
Ia merinci, selama kurun waktu 12 bulan terakhir presentasi penyalahgunaan narkotika masih terbilang kecil dan belum mencapai diangka yang signifikan.
“Masih di angka nol koma sekian dan itupun langsung dilakukan rehabilitasi dan pembinaan secara menyeluruh kepada yang terindikasi,” tegasnya.( Udin )