WANMEDIA.CO.ID, Kota Tangerang – Beberapa gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang disinyalir kurang mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Pasalnya sejak kegiatan belajar mengajar menggunakan sistem daring, beberapa gedung Sekolah Menegah Pertama (SMP) terlihat kumuh dan kurang dirawat.
Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang disinyalir kurang mendapatkan perawatan diantaranya SMPN 12, SMPN 29 dan SMPN 27 Kota tangerang, hal tersebut ditandai dengan kotornya beberapa ruang kelas dan tidak berfungsinya saluran sanitasi di beberapa toilet sekolah tersebut.
Berdasarkan pantauan digedung SMPN 12 Kota Tangerang, selain berdebu beberapa ruang kelas disekolah tersebut terlihat berantakan dan tidak tertata seperti biasanya, ditambah lagi bau menyengat dari toilet siswa dan guru turut memperparah kondisi tersebut.
kondisi tersebut diperparah dengan kondisi sampah dahan ranting dan dedaunan yang telah lama berguguran dan terkesan dibiarkan berserakan dilingkungan sekolah tersebut.
Tidak berbeda jauh dengan SMPN 12, digedung SMPN 27 Kota Tangerang, bahkan beberapa diantara ruang kelas dan fasilitas penunjang lainnya dihiasi dengan sarang laba-laba yang semakin pekat dan beberapa cat yang mengelupas.
Bukan cuma itu, di beberapa sudut gedung sekolah yang baru beberapa bulan mendapatkan renovasi tersebut juga terlihat beberapa cat yang memudar dan bahkan terkelupas.
Padahal sekolah tersebut saat ini tengah merintis menuju sekolah adiwiyata tingkat kota, yang seharusnya mendapatkan perhatian serius dari seluruh warga sekolah.
Menanggapi hal tersebut M. Lutfi, Aktivis sekaligus pemerhati kebijakan pendidikan mengaku miris atas kondisi tersebut, menurutnya sekolah yang dibiarkan kotor adalah cerminan dari kurangnya pengawasan dinas pendidikan kota Tangerang dan kepala sekolah dalam menjaga lingkungan ditempat dirinya memimpin.
“Jangan mentang mentang tidak ditempati terus sekolah tidak diurus, atuh itu duit BosDa sama duit Bos dikemanain?,” kata Lutfi kepada wanmedia.co.id.
selain dinilai lalai, dugaan pembiaran lingkungan yang kurang terurus tersebut juga disebut aktivis berkepala plontos tersebut adalah bagian dari kurangnya tanggung jawab dari kepala sekolah menyikapi kondisi lingkungan digedung sekolah
“Ditengah PSBB walikota Tangerang gencar menggelorakan pola hidup bersih dan sehat tapi kita lihat dengan mata kepala sendiri di SMPN 29 kondisinya berbanding terbalik,” tutur Lutfi yang akrab disapa Bang Japil.
Sementara itu, ketika wanmedia.co.id menyambangi sekolah-sekolah tersebut, Kepsek tidak ada yang ditempat. “Bapak Kepsek lagi diluar,” ujar salah satu staf SMPN 12 yang enggan menyebutkan namanya.
Sayangnya hingga berita ini dimuat, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Hj. Eni Nuraeni belum dapat dihubungi. Beberapa kali wanmedia.co.id mencoba menghubungi via selulernya dalam keadaan tidak aktif.(Udin/rls)