WANMEDIA.CO.ID, JEMBER – Parade sound system di Kecamatan Silo Kabupaten Jember Jawa Timur dalam memeriahkan HUT RI Ke-77 membuat warga hampir 90 persen menunggu dipinggir jalan untuk mensaksikan lansung jalannya parqde soud system sampai malam hari,Kamis (1/9/22).
Peserta parade sound system sendiri diikuti oleh 33 peserta. Aturan yang ditetapkan oleh panitia adalah peserta parade tidak boleh menggunakan truk tronton ,berdasarkan Pantauan Suluhnews.id para peserta hanya menggunakan truk kecil dan minibus terbuka,dalam berjalannya tersebut tidak warga yang merasakan keberatan walaupun jalan menjadi macet dan padat,walaupun kaca mobil Suluhnews.id yang mengikuti dibelakang rombongan parade tidak masalah.
Sedang diwilayah kecamatan Sumber Jembe ada beberapa merasa dirugikan karena ada beberapa rumah kaca depan pada retak dengan getaran Sound System yang sempat memiralkan di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Facebook pecinta_horegg, terlihat warga keluar sambil menutup telinga.
Kemudian terlihat warga merekam atap plafon rumah warga yang bolong dan bergetar. Selain itu, juga tampak truk dengan muatan sound system yang cukup besar.
Kapolsek Sumberjambe AKP Istono menjelaskan bahwa kegiatan parade sound system itu dilakukan pada Rabu (31/8/2022). Tujuannya untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
“Kemarin itu ada kegiatan dalam rangka memeriahkan Agustusan,” kata dia , Kamis (1/9/2022).
Menurut dia, acara itu digelar oleh panitia dalam berbagai rangkain kegiatan. Mulai dari karnaval, parade sound system, dance dan lainnya.
“Pihak panitia sudah melakukan berbagai antisipasi dari awal sampai acara,” tambah dia.
Peserta parade sound system sendiri diikuti oleh 33 peserta. Aturan yang ditetapkan oleh panitia adalah peserta parade tidak boleh menggunakan truk tronton atau truk fuso.
“Penataan sound harus menghadap ke depan dan belakang untuk mengurangi getaran suara,” tambah dia.
Sebab bila sound system itu menghadap kanan dan kiri, maka akan berhadapan dengan rumah penduduk.
Istono mengaku syarat itu sudah ditaati oleh peserta. Namun karena memang sound system yang dibawa sangat besar adan banyak, akibatnya sejumlah rumah warga bergetar hingga rusak.
Ada kaca rumah warga yang retak, pecah, hingga plafon jebol.
“Ada plafon yang bolong, itu sudah saya identifikasi hanya beberapa rumah saja, sekitar tiga atau empat,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Istono, pihak kepolisian sudah meminta agar panitia bertanggung jawab atas kejadian itu.
“Kita dari Muspika sudah warning pada panitia, karena kami tidak tergabung ke dalam kepanitiaan,” tuturnya.(Wan)