Puskesmas Sepatan Diduga Lakukan Malpraktek, Luka Pasien Bukannya Sembuh Malah Infeksi

banner 468x60

WANMEDIA.CO.ID Kabupaten Tangerang – Malang nian nasib AMH (11) Bocah SD warga Sepatan ini diduga menjadi korban kelalaian petugas Puskesmas hingga nyawanya nyaris terancam gara gara luka kecil yang diderita mengalami infeksi .

Hal itu diceritakan oleh orang tua AMH bernama Winda(Nama samaran).
Winda menuturkan pada 30 Januari lalu dirinya menerima telepon dari Sekolah anaknya dan mengabarkan bahwa AMH terjatuh disekolahan dan mengalami luka pada bagian pipi sebelah kanan.

Namun menurut pihak sekolah,AMH sudah dibawa ke Puskesmas Sepatan dan lukanya pun sudah dijahit oleh dokter Puskesmas.
” Waktu itu tanggal 30 Januari 2023 Pihak Sekolah telepon saya mengabarkan bahwa anak saya terjatuh dan mengalami luka di pipi kanan akibat terkena pot kembang,tapi sudah dibawa ke Puskesmas ” ujarnya saat ditemui wartawan Kamis(16/2/23).

Winda pun bergegas kesekolah untuk melihat kondisi anaknya dan ternyata benar anaknya tampak masih terlihat baik baik saja hanya dibagian pipi terpasang perban yang menempel sebagai penutup luka.
” Pihak sekolah bilang hanya satu jahitan makanya saya tidak terlalu khawatir”ujarnya.
Dua hari berselang anak saya mengeluh sakit dibekas jahitan lukanya.Namun Winda mengira itu hanya efek jahitan dan membawa anaknya melakukan kontrol kembali ke Puskemas Sepatan.
” Saat kontrol dipuskesmas, dokter bilang juga bengkaknya hanya efek jahitan saja.Luka pun oleh dokter Puskesmas hanya dibersihkan dan diganti perban serta diberikan obat” lanjutnya.

Dua hari berselang setelah kontrol,bengkak dibekas luka anaknya bukannya membaik malah semakin membesar.
” Saya heran kok obat sudah diminum tapi bengkak di pipinya gak sembuh malah semakin membesar seperti habis digebukin,sampe matanya sulit terbuka ” katanya.
Lalu hari itu juga ia bergegas kembali ke Puskemas dan bertemu dengan dokter .
Melihat kondisi anak saya Dokter yang jaga di Puskesmas menyarankan saya ke Rumah sakit.
” Ini infeksi bu,harus dirujuk ke Rumah Sakit” ujar Winda menirukan dokter Puskesmas yang jaga saat itu.
Linda sempat heran mengapa saat kontrol dua hari lalu pihak Puskesmas tak bilang bahwa luka anaknya mengalami infeksi.Padahal saat itu bekas luka jahitnya sudah mengalami pembengkakan.

Lalu setelah mendapat rujukan,Winda langsung membawa anaknya kerumah sakit karena kondisi anaknya sudah panas dingin,bahkan bengkak dipipinya sudah menjalar hingga menyebabkan mata AMH sulit terbuka.
” Ya.saya bawa ke RS Hermina.Dokter disana menegur saya kenapa baru dibawa sekarang,ini harus dioperasi,Seharusnya saat pertama kali dijahit langsung disuntik Anti tetanus”kata Winda
Akhirnya karena.khawatir keadan anaknya,winda Setuju anaknya dilakukan Operasi.
“Delapan hari anak saya dirawat di RS gara gara luka kecil yang nyaris merenggut nyawa anak saya” ujarnya sedih.
Dia sangat menyesalkan penangan pelayanan Puskesmas Sepatan yang dinilai tidak tepat hingga anaknya bukannya malah sembuh malah infeksi.
Terpisah Kepala Puskesmas Sepatan dr David saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum bisa memberikan klarifikasi mengenai peristiwa ini

“Pasien dibawa dari sekolahnya karena jatuh. Lalu dilakukan pembersihan dan penanganan luka saat itu dengan kondisi luka bersih oleh Petugas kami yg saat itu di IGD Puskesmas”
memberikan klarifikasi terkait peristiwa ini

(saripudin/jtr)

banner 468x60

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *