Wanmedia.co.id.TANGERANG –
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akhirnya membuka suara soal serapan anggaran. Serapan anggaran itu pertengahan November akhir tahun baru mencapai 60 persen. Hal itu terungkap saat Apel Pagi Pegawai di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (18/11).
“Serapan anggaran kita masih rendah sekitar 60 persen,” kata Asda II, Indri Astuti saat memberikan sambutan di apel pagi tersebut. Untuk itu, lanjutnya, kepada para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) diharapkan bisa mempercepat proses pelaksanaan kegiatan sehingga anggaran dapat terlaksana sesuai dengan rencana.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tangerang Raya, Anov Rezando mengkritisi rendahnya serapan anggaran oleh Pemkot Tangerang. Sebab, Anov menilai rendahnya serapan anggaran itu berpotensi menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun (Silpa) yang besar.
“Serapan anggaran akhir tahun baru 60 persen tentunya itu berpotensi menjadi Silpa yang besar. Artinya kinerjanya tidak maksimal,” tutur Anov, secara terpisah.
Selain serapan yang rendah, perencanaan Pemkot Tangerang, menurut Anov masih tidak matang. Tentunya perencanaan yang tidak matang berpengaruh lambannya serapan anggaran tersebut.
Hal senada juga diungkapkan, Manager Advokasi Sekretararis Nasional Forum Transfaransi untuk Anggaran (Seknas FITRA) Ervyn Kaffah mengatakan lambannya serapan anggaran Pemkot Tangerang ternyata bukan tahun ini saja. Merujuk data 4 tahun terakhir (2016-2019) pola belanja kota ini memang selalu numpuk akhir tahun.
Sebab, pada bulan November serapan anggaran hanya sekitar 50-60 persen, tiba-tiba saja pada akhir bulan Desember serapan melonjak hingga di atas 80 persen.
A“Saya menduga proses pengadaan barang dan jasa di daerah ini masih lamban,” pungkasnya. (Ahmad)