WANMEDIA.CO.ID, JAKARTA – Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Universitas Indonesia, Dr Mulyadi Opu Andi Tadampali, menilai figur Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar sangat ideal menjadi penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.
Adapun jabatan Anies, sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 bakal berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.
Ada tiga kriteria, lanjut Mulyadi, menjadi pondasi kuat dan layak Bahtiar menjabat tampuk kepemimpinan Pj Gubernur DKI.
Pertama, memiliki kapasitas politik memadai dalam hal ini kompetensi dan keilmuan dunia pemerintahan.
Kedua, mengantongi kapabilitas politik atau kemampuan juga kepercayaan bahwa jika di tempatkan dalam jabatan Pj Gubernur, harapan besar membawa Ibu Kota lebih baik lagi ke depan bisa terwujud.
Ketiga, integritas politiknya sangat tinggi. Tampak dari track record dan aspek moralitas atau dari segi etika politiknya selama bekarir di Kementerian Dalam Negeri selalu positif.
“Saya pikir dan selama yang saya tahu Pak Bahtiar memiliki ketiga-tiganya itu,” kata Mulyadi kepada wartawan, Senin (19/9/2022).
Selain itu, lanjut Mulyadi, Bahtiar juga sangat memahami psikologi politik warga Jakarta. Apalagi di Jakarta banyak dihuni oleh kekuatan-kekuatan politik nasional.
Sehingga dibutuhkan Pj Gubernur yang independen tidak terkait politik apapun, apalagi menjadi kaki tangan atau agen daripada oligarki.
“Bahkan Pak Bahtiar hari ini kalau di lihat dari record Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) tahun 2022 yang dinilai Kemenkeu, Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum memperoleh nilai terbaik nomor 1 se indonesia untuk pagu jumbo. Konsisten melancarkan program kebangsaan, pendidikan politik dan kerukunan sosial pengalamannya di situ,” tutup Mulyadi.
*Mengalir Dukungan Publik Bahtir Jadi Pj Gubernur DKI*
Diketahui, nama Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar, menjadi salah calon terkuat diusulkan DPRD sebagai calon Pj Gubernur DKI.
Sepak terjang Bahtiar dalam roda pemerintahan sudah tak diragukan lagi. Bahkan, pada September 2020 lalu, ditunjuk sebagai Penjabat Sementara Gubernur Kepulauan Riau, menggantikan Isdianto yang kala itu cuti mengikuti Pilkada 2020.
Dan mendapat respon positif dari seluruh Forkopimda Provinsi bisa kerjasama dengan baik. Semua Forkopimda Kepri saat itu merasa senang dan nyaman kerjasama dengan Pjs Gubernur Keperi.
Masih ada segudang pengalaman lainnya telah tersematkan, untuk itu dukungan kepada Bahtiar sebagai Pj Gubernur terus berdatangan termasuk dari para pakar politik di repebulik ini.(Sarip)