Wanmedia.co.id, Kab. Tangerang- Sejak pandemi Covid 19, Kabupaten Tangerang dengan status zona merah, sekolah tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka. Pembelajaran dilakukan dengan sistem daring. Namun belakangan pembelajaran sistem daring telah membuat resah para orang tua atau wali siswa.
Hal ini lantaran masih banyak siswa yang belum memiliki hp smartphone yang bisa memenuhi syarat untuk aplikasi zoom. Disisi lain para peserta didik juga tampaknya banyak yang belum siap menerima pelajaran melalui smartphone. Bukan itu saja, persoalan lain datang dimana siswa-siswi juga ternyata mempunyai kesulitan tersendiri saat belajar dengan orang tua dirumah.
Keluhan terkait pembelajaran sistem daring, datang dari salah satu wali murid SMKN 5 Kabupaten Tangerang, Sri Juniarsih, warga Desa Tanjakan, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Pihaknya mengeluh dengan kebijakan pemerintah tentang pembelajaran sistem daring. Karena, dirinya hanya bisa memberikan hp biasa yang kapasitas RAM-nya tidak bisa membuka atau mendownload aplikasi zoom. “Absensi bisa tapi gak bisa buka zoom, karena RAM hp anaknya kecil,” ujar Sri Juniarsih, selasa (15/9/2020).
Menurut Sri, dalam hal ini pemerintah memang sudah memberikan kuota internet gratis kepada anaknya. Namun, anaknya tetap terkendala dengan kondisi hp-nya yang RAM-nya kecil.
“Harapan saya (red-ortu siswa) kepada pemerintah sebaiknya sistem pembelajaran anaknya dirubah. Dengan sistem daring hanya membuat susah orang susah. Boro-boro mau beli hp canggih, buat makan saja susah. Karena suami kerjanya serabutan,” papar Sri.
Sri menjelaskan, meski dengan keterbatasan dirinya siap untuk mendampingi anaknya belajar dari rumah. Namun pihaknya terus berpikir bagaimana hasil pendidikan yang akan dicapai nantinya. Tidak setiap orang tua dapat memahami pelajaran sekolah anaknya. “Jika sampai pendidikannya tidak berhasil, korbannya adalah masa depan mereka,” pungkasnya. (Yanto)
